
Cinta pada dasarnya adalah bukanlah
sesuatu yang kotor, karena kekotoran dan kesucian tergantung dari bingkainya.
Ada bingkai yang suci dan halal dan ada bingkai yang kotor dan haram. Cinta
mengandung segala makna kasih sayang, keharmonisan, penghargaan dan kerinduan,
disamping mengandung persiapan untuk menempuh kehiduapan dikala suka dan duka,
lapang dan sempit.
Cemburu ialah kebencian seseorang
untuk disamai dengan orang lain dalam hak-haknya, dan itu merupakan salah satu
akibat dari buah cinta. Maka tidak ada cemburu kecuali bagi orang yang
mencintai. Dan cemburu itu termasuk sifat yang baik dan bagian yang mulia, baik
pada laki-laki atau wanita.
Ketika seorang wanita cemburu maka
dia akan sangat marah ketika suaminya berniat kawin dan ini fitrah padanya.
Sebab perempuan tidak akan menerima madunya karena kecemburuannya pada suami,
dia senang bila diutamakan, sebab dia mencintai suaminya. Jika dia tidak
mencintai suaminya, dia tidak akan peduli.
Begitupun kecemburuan seorang
laki-laki pada keluarganya dan kehormatannya, maka hal tersebut ‘dituntut dan
wajib’ baginya karena termasuk kewajiban seorang laki-laki untuk cemburu pada kehormatannya
dan kemuliaannya. Dan dengan adanya kecemburuan ini, akan menolak adanya
kemungkaran di keluarganya. Adapun contoh kecemburuan dia pada isteri dan
anak-anaknya, yaitu dengan cara tidak rela kalau mereka telanjang dan membuka
tabir di depan laki-laki yang bukan mahramnya, bercanda bersama mereka, hingga
seolah-olah laki-laki itu saudaranya atau anak-anaknya.
Jadi sangat perlu ada rasa cemburu
baik pada laki-laki maupun wanita yang sedang merasakan cinta di hatinya.
Karena dengan adanya cemburu akan ada rasa cinta dan rindu setelahnya.
Semoga bermanfaat
No comments:
Post a Comment